Penyuluhan
adalah suatu proses transper informasi, teknologi dan inovasi kepada petani
agar petani dan keluarganya tahu, mau dan mampu melakukan kegiatan dibidang
dibidang pertanian secara mandiri untuk meningkatkan pendapatan ekonomi dan
kesejahteraan keluarganya.
Dalam
penyuluhan ada suatu cara mempermudah dalam penyeragaman program, ketepatan dan
kecepatan waktu pencapaian tujuan terhadap sasaran yaitu melalui pembinaan
kelompok tani.
Secara
keriteria dapat dikatakan kelompok tani apabila :
- Adanya
keanggotaan aktif yang didasari oleh sukarela tanpa tekanan/paksaan.
- Adanya lahan
atau areal binaan sebagai pengaplikasian suatu program.
- Adanya sikap
kekeluargaan dan azas manfaat dalam mendasari keaktifan dalam pembentukannya.
- Adanya sikap
musyawarah serta terkait dengan program harus bersifat partisipatif dan
proaktif, petani adalah subyek atau pelaku utama didalamnya, sedangkan
pemerintah atau penyuluh lebih bersifat fasilitator.
Tentu
setelah beberapa orang petani mengikat dalam suatu ikatan kelompok, langkah
selanjutnya secara permanen dibentuklah suatu kelembagaan kelompok tani.
Ada beberapa
alat dalam kelembagaan kelompok tani yaitu :
1.Adanya
keanggotaan aktif.
2.Adanya
pengurus aktif sesuai dengan tupoksi yang ada.
3.Adanya
sekretariat sebagai pangkalan kelembagaan.
4.Adanya
program yang dibuat berdasarkan hasil
musyawarah dan sesuai dengan kebutuhannya.
5.Adanya
kelengkapan pembukuan sebagai administrasi kelompok.
6.Adanya
AD/ART sebagai pilar pegangan dalam rumah tangga kelompok tani.
7.Adanya
legalitas pembentukan kelompok tani dari pemerintah atau dinas terkait.
Kelembagaan
kelompok tani adalah lembaga pemberdayaan.
Kelembagaan
kelompok tani adalah lembaga produksi.
Kelembagaan
kelompok tani adalah lembaga ekonomi.
Pemaknaan
kelembagaan disini adalah asal kata dari lembaga secara biologi artinya embrio
sebagai cikal bakal tumbuh kembangnya suatu tumbuhan.
Jelas disini
bahwa tujuan pembinaan kelompok tani adalah menumbuh kembangkan kegiatan petani
melalui suatu program sehingga petani dapat mandiri dalam pengetahuannya dan
mandiri dalam ekonominya.
Jadi pada
intinya inilah yang disebut petani yang berdaya.
SUBARNO)*
*penulis
adalah penyuluh kehutanan lapangan WKPP desa Salut
mantapp...alhamdulillah informasi yang sangat menarik ne,...
BalasHapusyuk kita berikan informasi walaupun 1 kata